Rabu, 19 November 2014

MANFAAT LAIN EM4 (EFFECTIVE MICROORGANISME 4)

Selain untuk pembuatan bokashi, EM4 dapat digunakan sebagai pestisida organik seperti EM5, Super EM5, EMRAS dan pestisida alami dari ekstrak tanaman. EM5 digunakan sebagai pestisida untuk penanggulangan hama dan penyakit  tahap awal, sedangkan Super EM5 digunakan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tahap kronis.

1. EM5 dan Super EM5
    Bahan yang digunakan :
  • Molase/gula, cuka makan/cuka aren 5%, alkohol 40% masing-masing sebanyak 100 ml.
  • EM4 100 ml dan air sebanyak 1 liter. (khusus untuk pembuatan super EM5 tidak menggunakan air).
Cara pembuatan :
  • Semua bahan dimasukkan ke dalam botol/jerigen. Selama 15 hari selanjutnya wadah dikocok pada pagi dan sore harinya. Untuk membebaskan gas yang terbwntuk dalam proses fermentasi, tutup botol dibuka sebentar.
  • Pengocokan dihentikan pada hari ke-15s setelah tidak ada lagi gas yang terbentuk. Selanjutnya dibiarkan selama 7 hari dan EM5 sudah dapat digunakan.
Dosis pemakaian :
  • EM5 : 10-50 ml (2-10 sdm)/l air + 10-50 ml molase.
  • Super EM5 : 5 ml (1 sdm/l air + 5 ml molase.
Waktu pengaplikasian :
Waktu pengaplikasian EM5 dan Super EM5 sebaiknya dilakukan pada sore hari. EM5 dan Super EM5 digunakan paling lama 3 bulan.

2. EMRAS (EM4 dengan air beras)
    Bahan yang digunakan :
Bahan yang digunakan terdiri dari air beras sebanyak 1 liter, molase/gula sebanyak 10 ml dan EM4 sebanyak 10 ml (2 sdm).

Cara pembuatan dan aplikasi :
Bahan-bahan tersebut diatas dicampurkan semuanya dan selanjutnya dibiarkan selama dua hari. Setelah itu EMRAS dapat diaplikasikan. Namun EMRAS harus sudah habis diaplikasikan pada hari ketiga (satu hari setelah proses pembuatan selesai). Selain sebagai pestisida, EMRAS dapat juga digunakan sebagai pupuk.
Dosis pemakaian :
Dosis yang digunakan adalah 5 ml/l air.

3. Pestisida Alami dari Ekstrak Tanaman
    Bahan yang digunakan :
  •  Daun legum/kacang-kacangan (kacang babi) terutama yang masih muda.
  • EM4 sebanyak 20 ml/l air.
Cara pembuatan : 
Daun-daunan dicincang selanjutnya diberi larutan EM4. Bahan selanjutnya direndam selama 3-5 hari. Selama direndam bahan ditutupi dengan plastik hitam. Setelah lima hari larutan dapat digunakan sebagai pestisida.
Dosis pemakaian:
Dosis pemakaian adalah 5 ml/l air


Jumat, 14 November 2014

Pembuatan Bokashi dari Fermentasi Bahan Organik dengan Teknologi EM4

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisme 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacang-kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergaji. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.

Pembuatan Bokashi
Bahan pembuatan bokashi (jerami, rumput, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) dapat berupa bahan yang sudah kering ataupun masih basah (segar). Ada beberapa jenis bokashi, yaitu :
1. Bokashi Jerami 
    Bahan yang digunakan :
  • Jerami sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacanga-kacangan) yang telah dipotong-potong sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.
  • Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg.
  • EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).
  • Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
   Cara pembuatan :
  • Pertama-tama buat larutan EM4, molasses/gula dan air dengan perbandingan 10 ml : 10 ml : 1 liter air.
  • Bahan Jerami, sekam dan dedak dicampur merata diatas lantai yang kering.
  • Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
  • Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup denga karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, bahan dipertahankan antara 40-50 derajat. Jika suhu bahan melebihi 50 derajat, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
  • Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bahan akn ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aroma sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
  • Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantong plastik.
Penggunaan :
Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.

2. Bokashi Pupuk Kandang
    Bahan yang digunakan :
  • Pupuk kanang sebanyak 15 kg.
  • Sekam sebanyak 10 kg dan dedak sebanyak 0,5 kg.
  • Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
  • EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :
Cara pembuatan bokashi pupuk kandang hampir mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan pupuk kandang.

Penggunaan :
Penggunaan bokashi pupuk kandang sama dengan penggunaan bokashi jerami. Selain itu bokashi pupuk kandang baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang diaplikasikan dengan tanah dengan perbandingan 1:1.

3. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang
    Bahan yang digunakan :
  • Pupuk kandang sebanyak 10 kg, dedak sebanyak 0,5 kg, arang sekam/arang serbuk gergaji sebanyak 5 kg.
  • Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
  • EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :
Cara pembuatan bokashi pupuk kandang ditambah arang mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan pupuk kandang dan arang sekam/arang serbuk gergaji.

4. Bokashi Ekspres (24 jam)
    Bahan yang digunakan :
  • Jerami kering, daun kering, serbuk gergaji dan bahan lainnya sebanyak 10 kg.
  • Pupuk kandang sebanyak 5 kg dan dedak sebanyak 1 kg.
  • Molases/gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
  • EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :
Cara pembuatan bokashi ekspres sama dengan cara pembuatan bokashi jerami, hanya saja bahan-bahan yang difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata. proses fermentasi hanya berlangsung selama 24 jam dan sesudahnya bahan dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik.

Penggunaan :
Bokashi ekspres sangat baik untuk dijadikan mulsa pada pertanaman sayuran dan buah-buahan.